Wajib banget ke sini saat pergi ke Sumba, gak akan nyesel!
BeritaHotPasti - Sumba terkenal dengan pesona alam yang indah, meskipun di sana musim kemarau yang dilalui lebih panjang. Masyarakat Sumba hanya menikmati 3 bulan musim penghujan dan 9 bulan musim kemarau.
Namun meskipun sedikit gersang pada musim kemarau, keindahan alam Sumba tidak berkurang lho. Seperti salah satu pesona surga tersembunyi di daerah Tambaloka yang bernama Waikelo Sawah. Penasaran seperti apa keindahannya? Yuk, simak beberapa potretnya di bawah ini, indah bak lukisan!
1. Ini dia pemandangan Waikelo Sawah di Tanah Sumba, berpose dalam lukisan alam yang indahnya kebangetan!
2. Waikelo Sawah pada awalnya bukan sebuah objek wisata, melainkan tempat yang difungsikan sebagai irigasi dan pembangkit listrik yang dibangun tahun 1976
3. Namun seiring dengan keindahan pemandangan alam yang memukau, banyak orang yang tertarik untuk menikmati pesona Waikelo Sawah
4. Terletak di Desa Tema Tana, Kecamatan Wewewa Timur dan Berjarak 12 KM dari Ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya, Tambaloka. Waikelo Sawah bisa ditempuh sekitar 40 menit perjalanan
5. Bukan hanya undakan air terjun kecil saja yang ada di sini, terdapat gua yang menjadi sumber mata air di Waikelo Sawah
6. Hingga kini fungsi Waikelo Sawah masih dimanfaatkan untuk pengairan sawah oleh para masyarakat sekitar
7. Meskipun suasana air yang terlihat tenang, terdapat larangan berenang bagi bara pengunjung karena ternyata arus air yang ada termasuk deras dan bisa membahayakan keselamatan
8. Gak ada biaya masuk untuk menikmati keindahan alam di Waikelo Sawah, gratis guys!
9. Suasana pedesaan di sekitar cocok banget dijadikan tempatmu menenangkan diri dari hiruk pikuk ibu kota, asri dan masih sangat alami!
10. Kalau kamu main ke Sumba jangan lupa berkunjung dan mengabadikan momen di salah satu surga tersembunyi yang satu ini ya!
Pesona keindahan alam Indonesia memang gak ada duanya ya. Oleh karena itu kita wajib banget nih menjaga kelestarian alam agar tetap terjaga hingga generasi penerus bisa menikmatinya juga. Karena jika bukan kita yang menjaga, siapa lagi?
