BERITA HOT PASTI - Beberapa orang mengalami rasa nyeri saat dan setelah berhubungan badan, rasa sakit yang dialami di antaranya adalah kram, rasa terbakar, rasa sakit yang menusuk. Namun, sebagian besar di antaranya dapat disembuhkan.
Tidak hanya perempuan saja yang dapat menyebabkan rasa nyeri tersebut, tetapi hal tersebut juga berlaku untuk laki-laki. Meskipun, jumlah laporan rasa sakit saat dan setelah aktivitas seksual bagi laki-laki tidak sesering perempuan.
Sebuah analisis dalam Journal of Sexual Medicine yang dilakukan oleh peneliti dari Indiana University menemukan bahwa 30 persen wanita mengaku sakit selama hubungan vagina, dan 72 persen mengaku sakit saat melakukan seks anal.
Sedangkan pada laki-laki jumlahnya jauh lebih sedikit. Pada laki-laki, hanya 7% dan 15%, masing-masing, yang mengatakan mereka merasa sakit dengan aktivitas seksual tersebut.
Meski begitu, penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa ternyata banyak laki-laki tidak terbuka atas rasa sakit yang mereka rasakan dari aktivitas seksual yang mereka lakukan.
"Kami melihat banyak pria kesakitan saat berhubungan seks; itu masalah besar," kata dr Irwin Goldstein seorang direktur pengobatan seksual di RS Alvarado di San Diego.
Diungkapkan Irwin, rasa sakit tersebut sesungguhnya dapat menghalangi kemampuan dan minat laki-laki pada seks.
Berikut ini beberapa penyebab pria mengalami rasa nyeri setelah berhubungan seks, dikutip dari Health.
Penis bengkok
Saat laki-laki mengalami sakit saat mengalami ereksi, bisa saja ia mengidap penyakit peyronie atau penis bengkok.
Penis bengkok merupakan penyebab umum nyeri yang terjadi pada penis. Penyebab pasti dari kondisi ini tidak jelas, tetapi peneliti percaya bahwa hal ini dipicu oleh trauma berulang atau luka mikro pada penis seperti seks yang kasar atau memaksakan melakukan hubungan seksual dengan ereksi yang lemah.
Peradangan pada ujung penis
Adanya peradangan pada ujung penis disebut balanitis. Kondisi ini dapat membuat kepala penis mengalami pembengkakan. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi, alergi, atau iritasi kulit lainnya.
Kondisi ini sering ditemui pada laki-laki yang tidak disunat atau yang memiliki diabetes yang tidak terkontrol. Balanitis biasanya berasal dari virus, bakteri, dan jamur.