DENGAN OVO & GOPAY ? ATAU VIA PULSA ? AYO RASAKAN !! BERMAIN JUDI ONLINE FAIR PLAY NO.1 SEINDONESIA !! HANYA DI POKER757 !!.

Ini Daftar Nomor Balap Rider Motogp Dan Cerita Dibaliknya

No Comments

Ini Daftar Nomor Balap Rider Motogp Dan Cerita Dibaliknya

          BERITA HOT PASTI - Di berbagai ajang olahraga, nomor peserta yang biasanya berupa nomor punggung merupakan hal yang krusial, tak terkecuali di dunia balap motor seperti MotoGP. 

Nomor punggung atau nomor balap biasanya dijadikan simbol atau penyemangat bagi sang atlet dan pebalap.

Nomor balap juga sangat memengaruhi segi ekonomi pebalap karena merupakan bagian dari penjualan merchandise. Nomor balap bisa dipilih berdasarkan sejarah, angka favorit, atau urutan dari peringkat si pebalap pada musim sebelumnya.

Nomor 1 jelas kerap menjadi incaran banyak pebalap karena itu artinya ia sukses menjadi juara dunia pada tahun sebelumnya. Namun, ada juga juara-juara yang memilih untuk tetap pakai nomor balapnya sendiri.

Baru-baru ini, Marca melansir kisah latar belakang 22 rider MotoGP 2020 dalam memilih nomor masing-masing. Penasaran? Berikut ulasannya.


POKER757 AGEN JUDI ONLINE | AGEN SAKONG ONLINE | LINK ALTERNATIF BARU


Valentino Rossi #46 - Maverick Vinales #12

Valentino Rossi diketahui sangat terobsesi pada nomor 46. Ia bahkan tak sekalipun mengubahnya saat menjadi juara dunia. Ia menggunakan nomor 46 karena nomor itulah yang dipakai sang ayah, Graziano Rossi, saat memenangi balapan di GP250 Rijeka 1979, tahun saat ia lahir.

Saat masih kecil, Maverck Vinales selalu pakai nomor 12 karena itu adalah tanggal lahirnya. Saat turun di GP125 2011, ia pun memilih nomor 25 karena itu adalah jumlah poin yang diraih pemenang balapan Grand Prix. Di Moto2 2014, ia sempat pakai nomor 40 atas alasan komersial dengan tim Pons Racing, namun kembali pakai nomor 25 saat naik ke MotoGP 2015. 

Pada 2019, Vinales memutuskan kembali pakai nomor 12 dengan alasan saat masih anak-anak, ia pernah mengalahkan Marc Marquez dengan memakai nomor tersebut.

Marc Marquez #93 - Alex Marquez #73

Alasan Marc Marquez memakai nomor 93 sebenarnya sederhana saja, karena ia lahir pada tahun 1993. Ia pertama kali menggunakannya saat turun di FIM CEV, dan ia terus memakainya sampai sekarang, tanpa pernah mengubahnya bahkan saat ia jadi juara dunia.

Angka favorit Alex Marquez adalah 23 karena itu adalah tanggal lahirnya, dan ia memakai nomor ini sejak di FIM CEV. Tapi saat naik ke Moto3 pada 2012, nomor tersebut telah dipakai Niccolo Antonelli, jadi ia memilih nomor 12. 

Saat naik ke Moto2 pada 2015, nomor itu sudah dipakai Thomas Luthi dan nomor 23 dipakai Marcel Schrotter. Ia akhirnya memakai nomor 73, yang merupakan hasil pengurangan tahun lahirnya (96) dan tanggal lahirnya (23).

Andrea Dovizioso #04 - Danilo Petrucci #9

Sebelum naik ke MotoGP, Andrea Dovizioso selalu menggunakan nomor 34 karena ia sangat mengidolakan Kevin Schwantz. Namun, karena nomor Schwantz diabadikan dan tak boleh digunakan di MotoGP, Dovizioso memutuskan untuk pakai nomor 4 saat menjalani debut pada 2008. Ia menambahkan angka 0 di depannya untuk alasan komersial.

Danilo Petrucci memilih angka 9 sebagai nomor balapnya tanpa alasan khusus selain itu merupakan angka favoritnya. Terkadang, untuk alasan-alasan komersial, ia menambahkan angka 0 di depannya.

Cal Crutchlow #35 - Takaaki Nakagami #30

Saat masih anak-anak, Cal Crutchlow biasanya menggunakan nomor balap 5 karena itu nomor favoritnya. Tapi saat ia turun di ajang British Superbike (BSB), nomor itu sudah dipakai pebalap lain. Ia pun secara asal-asalan menambahkan nomor 3 di depannya dan sampai sekarang selalu memakai nomor 35.

Takaaki Nakagami diketahui kerap berganti-ganti nomor saat masih turun di berbagai kejuaraan balap di Jepang sampai ia tinggal di Spanyol. Pada 2006, Nakagami masuk dalam MotoGP Academy yang dibina Alberto Puig. 

Puig memintanya pakai nomor 30. Nakagami pun menyukainya dan tak pernah mengubah nomornya sekalipun hingga kini.


POKER757 AGEN JUDI ONLINE | AGEN SAKONG ONLINE | LINK ALTERNATIF BARU


Aleix Espargaro #41 - Andrea Iannone #29

Saat masih anak-anak, Aleix Espargaro merupakan penggemar berat pebalap Jepang, Youichi Ui, yang dulu juga menggunakan nomor 41. 

Espargaro pun selalu memakai nomor tersebut sampai sekarang, kecuali di GP250 2006, saat ia harus pakai nomor 42 karena nomor 41 dipakai oleh Michele Danese.

Sejak anak-anak, Andrea Iannone selalu pakai nomor 9 karena itu tanggal lahirnya. Namun, setelah sang kakak, Angelo Iannone, memutuskan berhenti balapan, ia menambahkan nomor 2 di depannya sebagai tribut untuk sang kakak yang selama ini selalu mendampinginya ke mana-mana.

Pol Espargaro #44 - Brad Binder 33

Tadinya, Pol Espargaro selalu menggunakan nomor 4 karena ia merupakan penggemar berat Alex Barros. Tapi saat membela Pons Racing di Moto2, Polyccio harus memakai nomor 40 atas alasan komersial. 

Saat naik ke MotoGP pada 2013, ia hendak kembali pakai nomor 4, namun nomor itu telah dipakai Dovizioso. Ia pun menambahkan nomor 4 di depannya.

Nomor asli Brad Binder adalah 41, tapi saat naik ke MotoGP 2020, nomor itu telah dipakai Aleix Espargaro. Ia pun memilih nomor 33 karena mirip dengan inisial namanya 'BB'.

Jack Miller #43 - Francesco Bagnaia #63

Jack Miller merupakan salah satu rider MotoGP yang memulai kariernya di ajang motocross, dan di arena tersebut ia selalu pakai nomor 543. Tapi di ajang Grand Prix, pebalap dilarang memakai nomor dengan tiga digit angka. Alhasil, ia memilih menghapus nomor 5. 

Miller pun bertekad pakai nomor tersebut saat menjalani debut GP125 2011, namun sudah dipakai rider lain dan akhirnya memilih nomor 8. Saat naik ke MotoGP 2015, ia ingin pakai nomor 8, namun sudah dipakai Hector Barbera. Alhasil, ia kembali pakai nomor 43.

Nomor balap Francesco Bagnaia yang asli adalah 21, namun ia kerap sulit memakainya karena dipakai pebalap lain, terutama Franco Morbidelli yang juga rekannya di VR46 riders Academy. 

Ia memakai nomor tersebut di Moto3, dan saat naik ke Moto2 pada 2017, ia melipatgandakannya menjadi 42. Ia hendak pakai nomor itu saat naik ke MotoGP 2019, tapi sudah dipakai Alex Rins. Alhasil, ia memutuskan pakai nomor 63 karena merupakan hasil penjumlahan dari 21 + 21 +21.

Tito Rabat #53 - Johann Zarco #5

Tito Rabat memilih nomor 53 secara acak saat ia masih anak-anak, namun terpaksa berganti ke nomor lain atas alasan komersial saat membela salah satu tim di Moto2. 

Saat pindah ke Marc VDS pada 2014, ia pun kembali pakai nomor 53 sampai sekarang. Nomor itu pun memberinya keberuntungan karena membuatnya sukses meraih gelar dunia.

Johann Zarco memilih angka 5 sebagai nomor balapnya sebagai tribut untuk mantan manajer sekaligus mentornya, Laurent Fellon, yang pernah jadi pebalap di era 1980an dan memakai nomor 5 sebagai penghormatan kepada pebalap idolanya, Max Chabal. 

Zarco memakai nomor ini sejak turun di Red Bull Rookies Cup dan tak mengubahnya meski telah putus hubungan dengan Fellon sejak akhir 2018.

Alex Rins #42 - Joan Mir #36

Alex Rins memulai kariernya di dunia balap pada usia enam tahun dengan memakai nomor 14. Saat mulai turun di ajang road race, ia berganti ke nomor 24. Meski begitu, pada 2008, nomor itu dipakai rider lain dan akhirnya ia memilih nomor 42. 

Pada 2009, ia tampil baik dan sejak itu selalu memakainya, kecuali saat ia membela Pons Racing di Moto2 2015 dan 2016, di mana ia harus pakai nomor 40 atas alasan komersial.

Joan Mir telah memakai nomor balap 36 sejak anak-anak, mengembari sang sepupu, Joan Perello, yang juga pernah turun di ajang Grand Prix. Saat Perello tak lagi balapan dan Mir menjalani debut Grand Prix pada 2016, Mir pun meminta izin untuk memakai nomor tersebut dan mendapat restu dari Perello.


POKER757 AGEN JUDI ONLINE | AGEN SAKONG ONLINE | LINK ALTERNATIF BARU


Fabio Quartararo #20 - Franco Morbidelli #21

Alasan Fabio Quartararo memakai nomor balap 20 juga sederhana saja, karena ia lahir pada tanggal 20 April 1999.

Franco Morbidelli diketahui menyukai angka 1 dan 2, dan kerap menggabungkannya saat turun di berbagai ajang balap. Terkadang, ia memakainya sebagai nomor 12, tapi ia lebih suka nomor 21 dan sampai sekarang selalu memakai nomor tersebut.

Miguel Oliveira #88 - Iker Lecuona #27

Miguel Oliveira sejatinya memakai nomor 41 saat mulai mengendarai motor, tapi ia harus mengubahnya jadi 44 karena dalam salah satu balapan ia tak memiliki stiker angka 1 dan terpaksa menambahkan angka 4 di depannya. 

Saat naik ke MotoGP pada 2019, nomor 44 sudah dipakai Pol Espargaro, dan ia memutuskan menggandakannya menjadi 88.

Iker Lecuona memilih angka 27 sebagai nomor balapnya karena ia merupakan penggemar berat Casey Stoner. Selain itu, sejak anak-anak ia selalu pakai nomor 7, tapi terpaksa mengubahnya saat turun di Moto2, karena nomor 7 sudah dipakai lebih dulu oleh Lorenzo Baldassarri.


back to top