DENGAN OVO & GOPAY ? ATAU VIA PULSA ? AYO RASAKAN !! BERMAIN JUDI ONLINE FAIR PLAY NO.1 SEINDONESIA !! HANYA DI POKER757 !!.

Fakta Dan Mitos Dalam Hubungan Bercinta Dengan Pasangan

No Comments
Fakta Dan Mitos Dalam Hubungan Bercinta Dengan Pasangan
Fakta Dan Mitos Dalam Hubungan Bercinta Dengan Pasangan
       Berita hot pasti - Banyak yang mengatakan jika ingin selaput dara kembali menutup maka sebaiknya jangan berhubungan seks dalam waktu yang lama. Ini sangat lucu dan sulit untuk dimengerti. Apakah mungkin selaput dara menutup kembali hanya dengan cuti bercinta?


Ada banyak sekali kisah tentang apa yang terjadi pada tubuh wanita ketika dia berhenti berhubungan seks setelah aktif secara seksual untuk sementara waktu. Untuk mendapatkan fakta yang benar tentang apa yang terjadi pada tubuh wanita saat tak bercinta pada waktu yang lama, Anda perlu membaca tullisan yang dilansir The Healt site.com ini.

"Seks, bisa dikatakan seperti narkoba bagi tubuh Anda," kata Dr Kumawat. Hormon yang dilepaskan selama hubungan seksual membuat Anda bahagia dan memperkuat ikatan dengan pasangan. 

Jadi, ketika Anda berhenti berhubungan seks, tubuh dan pikiran Anda bereaksi terhadap penghentian tiba-tiba. Di sini, kita mematahkan mitos paling umum tentang pantangan berhubungan seksual bagi wanita.

Mitos: Seorang wanita mengembangkan selaput dara baru setelah dia berhenti berhubungan seks

Fakta: Ini adalah ketidakmungkinan biologis. Selaput dara adalah selaput tipis yang mengelilingi pembukaan vagina, yang hadir sejak kelahiran wanita. Biasanya terkoyak ketika hubungan seksual pertamanya. 


Namun, tampon dan aktivitas olahraga intensitas tinggi juga bisa menjadi penyebab di balik hilangnya selaput dara Anda. Membran ini dapat dikembalikan melalui operasi plastik. Bukan lewat cuti bercinta. 

Cuti seks bikin vagina tak elastis

Mitos: Istirahat berkepanjangan dari seks merampas elastisitas vagina selamanya

Fakta: Tidak melakukan hubungan seks untuk sementara waktu dapat membuat vagina Anda sedikit kencang. Tetapi vagina akan mendapatkan kembali elastisitas aslinya jika Anda belum mencapai menopause.

Hormon estrogen dikeluarkan cukup banyak ketika seorang wanita aktif secara seksual, memberikan elastisitas dan pelumasan pada vaginanya. Istirahat berkepanjangan dari seks menghabiskan kadar hormon ini yang menyebabkan kekeringan sementara dan elastisitas rendah pada vagina seorang wanita premenopause.

Namun, jika Anda telah mencapai menopause, kemungkinan kehilangan elastisitas vagina meningkat secara permanen, karena tubuh Anda memproduksi estrogen yang tidak mencukupi.

back to top