![]() |
Berita hot pasti - Sebagian wanita mengeluhkan rasa sakit saat berhubungan seks. Biasanya keluhan ini muncul ketika sudah menopause.
Menurut Mayo Clinic Proceedings, rasa sakit saat berhubungan seks dapat terjadi karena penurunan kadar estrogen. Kondisi ini menyebabkan kekeringan dan iritasi pada vagina sehingga membuat seks menjadi tidak nyaman.
Mengeluhkan sakit berhubungan seks dengan dokter terkadang membuat sebagian orang tidak nyaman. Terkadang banyak wanita juga malu mengatakan hal ini.
“Ada banyak kebingungan, rasa malu, dan salah informasi tentang topik tersebut,” kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi Arianna Sholes-Douglas seperti dilansir Prevention.
Namun, sebenarnya Anda tidak perlu malu mengungkapkan hal ini ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Katakan masalah yang dialami dengan spesifik seperti, “Rasanya benar-benar membakar sekitar bibir vagina saya ketika dia mulai memasukkan penisnya ke dalam."
Kata-kata, “Saya mengalami ketidaknyamanan saat berhubungan seks" dapat menjadi pembuka yang baik. Bicarakan secara detail seperti lokasi rasa sakit berada, bagaimana rasanya, kapan itu terjadi, dan seberapa sering rasa sakit itu datang.
Konsultasi dengan dokter yang tepat dapat membuat masalah dapat lebih cepat selesai dibandingkan hanya berdiam diri saja.
Apabila Anda masih bingung, terdapat empat kondisi tanda Anda harus berkonsultasi pada dokter.
Penggunaan pelumas tidak membantu
Menurut penelitian, pelumas vagina sering menjadi garis pertahanan pertama saat hubungan seks menjadi tidak nyaman. Jika penggunaan pelumas tidak membantu segera konsultasikan dengan dokter kebidanan dan kandungan.
National Institutes of Health (NIH) memaparkan bahwa perubahan hormon, menyusui, obat-obatan tertentu, stres atau depresi berat dapat memicu kekeringan pada vagina. Dokter dapat membantu Anda menunjukkan masalah dan melihat apakah perawatan dengan resep seperti estrogen topikal atau oral adalah solusi yang baik.
Rasa sakit disertai dengan pendarahan
Bercak atau pendarahan terjadi diiringi rasa sakit perlu diperhatikan.
“Kekeringan yang intens kadang-kadang dapat menyebabkan trauma pada jaringan vagina yang dapat menyebabkan perdarahan,” kata Sholes-Douglas.
Cerita berbeda datang apabila Anda mengalami pascamenopause. Dalam hal ini, setiap pendarahan vagina setelah berhubungan seks perlu ke dokter. National Institutes of Health (NIH) mengatakan, hal tersebut terjadi bisa menjadi tanda masalah serius seperti kanker vagina atau kanker serviks.
Sakit usai buang air kecil
Apabila Anda merasakan sensasi gatal atau terbakar saat buang air kecil, kemungkinan besar Anda mengalami infeksi ragi atau bacterial vaginosis -- infeksi bakteri umum yang menyebabkan ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat di vagina.
Meskipun terkadang infeksi dapat diobati di rumah, seperti dengan krim OTC untuk infeksi ragi, tak ada salahnya untuk menghibungi dokter terlebih dahulu. Dokter dapat membantu mengetahui apa yang sedang terjadi dan apakah imembutuhkan antibiotik resep atau tidak.
“Walaupun infeksi tidak selalu menjadi penyebab, terkadang, rasa sakit yang menyerang saat berhubungan seks dan buang air kecil dapat disebabkan oleh adhesi klitoris,” kata ahli fisiologi seksual Nicole Prause, PhD.
Rasa sakit intens atau berlangsung lama
Jika rasa sakit tidak disertai dengan gejala lain, kemungkinan sulit untuk mengetahui dengan tepat kapan harus berbicara pada dokter. Hubungi dokter secepatnya jika rasa sakit disertai dengan segala jenis trauma, lesi yang terlihat, atau keputihan yang tidak normal.
"Anda seharusnya tidak perlu menunggu sampai sangat buruk untuk bertanya kepada dokter Anda tentang hal itu," kata Prause.