
BERITA HOT PASTI - Sebagian wanita mengeluhkan rasa sakit pada vaginanya setelah melakukan hubungan seks. Rasa sakit ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, dari minimnya rangsangan sebelum penetrasi hingga alergi.
Meski begitu, kamu tak perlu khawatir karena rasa sakit pada vagina bisa dicegah apabila kita mengetahui penyebabnya.
Dikutip dari Healthline, rasa sakit, perih, nyeri pada vagina umumnya berasal dari vulva. Vulva merupakan bagian luar dari alat kelamin wanita.
Organ ini terdiri dari labia (bibir vagina), klitoris, lubang vagina, dan lubang uretra. Berikut beberapa penyebab rasa sakit pada vagina setelah berhubungan seks yang perlu diketahui.
Minim rangsangan
Ketika terangsang, umumnya tubuh wanita akan melepaskan pelumas alami. Namun terkadang pelumasan ini tak cukup untuk membasahi vagina.
Apabila terlalu terburu-buru melakukan penetrasi tanpa melakukan pemanasan, dikhawatirkan ini bisa membuat vagina menjadi kurang 'basah' sehingga berisiko menjadi lecet dan perih.
Gesekan penetrasi ini dapat menyebabkan robekan kecil pada bagian vagina, sehingga menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat memicu terjadinya infeksi.
Seks yang terlalu lama
Jika penetrasi yang dilakukan terlalu lama dan kasar, kamu mungkin akan merasakan sakit atau nyeri di vagina dan di sekitar area vulva. Maka dari itu, mintalah pasangan untuk melakukan rangsangan secara perlahan.
Kemudian penggunaan mainan seks atau sex toys secara berlebihan juga bisa berisiko menimbulkan rasa nyeri pada vagina. Pasalnya, beberapa sex toys mungkin memerlukan pelumasan ekstra untuk mengurangi gesekan pada vagina.
Alergi
Selanjutnya nyeri pada vagina setelah berhubungan seks bisa disebabkan oleh alergi dari penggunaan kondom berbahan lateks. Selain itu, kebiasaan mencuci vagina dengan menggunakan sabun atau pembersih kewanitaan juga dapat memicu reaksi alergi.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya kamu bisa meminta pasangan agar tidak menggunakan kondom berbahan lateks saat berhubungan seks.
Infeksi menular seksual
Rasa sakit pada vagina juga bisa disebabkan oleh adanya indikasi kamu terkena penyakit infeksi menular seksual (IMS), seperti gonore, klamidia, atau herpes genital. Maka dari itu, sebelum melakukan hubungan seks, ada baiknya untuk mengajak pasangan melakukan tes penyakit tersebut.
Melakukan perawatan untuk kamu dan pasangan tentu sangat penting dalam mencegah infeksi ulang di masa depan.